Pages

Monday, June 4, 2012

Keluarga
 Salah satu unsur pendukung utama untuk terjun didalam lingkungan pergaulan masyarakat adalah mengerti dan bisa menerapkan “tata pergaulan” dengan baik.
1.   Pengertian Tata Pergaulan
Tata pergaulan adalah suatu peraturan atau tata cara bergaul. Tata cara bergaul biasanya bukan suatu tata cara yang dibuat secara tertulis, namun biasanya tata cara pergaulan merupakan norma-norma kebiasaan dalam bersopan santun yang terdapat disemua bentuk pergaulan di dalam masyarakat. Tata pergaulan biasanya adalahsuatu tata aturan yang dilaksanakan sebagai kewajiban social.

2.  Maksud dan Tujuan Tata Pergaulan.
Mengapa manusia perlu dibuat suatu tata cara bergaul ?
Manusia adalah makhluk sosial, atau makhluk yang cenderung melakukan hubungan/komunikasi dengan makhluk lainnya atau disebut bergaul. Siapa yang tidak mengindahkan tata cara bergaul atau biasa disebut tidak mengerti unggah-ungguh, maka ia akan dianggap melakukan suatu pelanggaran.
Selain itu oleh manusia yang sudah terbiasa dengan melaksanakan tata pergaulan dengan baik dalam berhubungan antara sesama manusia, maka manusia yang melakukan pelanggaran tata pergaulan cenderung akan selalu disingkiri, karena manusia yang demikian akan dianggap manusia yang kurang beradab atau tidak mengerti sopan santun atau tidak menghargai martabat orang lain, dan masih terbelakang dalam pergaulan. Sebaliknya siapa yang pandai menjalankan tata pergaulan yang baik antara sesamanya akan mendapatkan simpati dari lawan komunikasinya. Oleh sebab itu kaidah tata pergaulan dapat diumpamakan sebagai kunci yang daapat dipakaisebagai alat pembuka pintu masuk ke pergaulan sesama umat manusia yang sangat luas.

3.   Tata Pergaulan di Rumah

1).  Sikap terhadap bapak ibu
 Bapak dan ibu adalah orang yang paling utama yang harus kita hormati dan kita sayangi. Jasa bapak dan ibu kita tidak dapat dihitung dalam bentuk materi berupa apapun. Selain mereka sebagai orang yang berperan utama dalam hal kelahiran dan kehidupan kita di dunia ini. Terdapat banyak sekali contoh bahwa seorang anak berani mendurhakai bapak atau ibunya maka anak tersebut tidak akan memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan dalam hidupnya. Bagaimana kita harus bersikap yang baik kepada ibu dan bapak yakni:
 

Menghormati
Adalah dengan jalan tidak mengeluarkan kata-kata keras ataupun kata-kata yang tidak sopan (membentak, mengumpat, dsb), apalagi sampai melakukan tindak kekerasan (melukai, menganiaya dsb).

Mengasihi
Adalah dengan jalan memberikan cinta atau kasih sayang kita kepada beliau, antara lain dengan:
Memperhatikan dengan jalan dapat memperdulikan kemauan dan pendapat bapak ibu. Ini dapat dengan menuruti kemauan beliau sepanjang kemauan beliau tidak bertentangan dengan kebenaran, atau apabila bertentangan dengan kebenaran kita harus bisa menjelaskan bahwa kemauan tersebut pada dasarnya kurang benar, dengan jalan matur atau mengajukan argumentasi kita dengan baik dengan tidak menyinggung perasaan beliau.

Meringankan beban
Disini dapat diambil bentuk bermacam-macam, antara lain dalam bentuk ekonomi, pekerjaan, pikiran dan sebagainya. Cara kita meringankan beban kalau mungkin yaitu mengambil alih beban atau membantu memecahkan atau menyelesaikan atau setidak-tidaknya kita tidak boleh menambah beban yang berat kepada orang tua kita.

Menyenangkan hati
Adalah membuat senang hati dan perasaan beliau sehingga beliau dapat merasa bangga terhadap tingkah/laku perbuatan kita karena telah memenuhi harapan beliau. Misalnya dengan jalan kita dapat menyelesaikan studi dengan baik dan lain sebagainya.

2). Sikap terhadap Saudara dan Keluarga
a.   Sikap terhadap saudara.
Sikap terhadap saudara diterapkan dengan semestinya, apabila merasa sebagai saudara tua maka kepada adik kita harus menunjukan sikap membimbing, melindungi, menasehati dsb. Sebaliknya yang merasa lebih muda harus bias menghormati, ikut menjaga nama baiknya, atau saling mengingatkan bila ada hal-hal yang kurang berkenan dala hubungan berkeluarga.
b.   Sikap terhadap keluarga.
Saat  ini atau suatu saat, kita pasti menjadi kepala rumah tangga atau ibu rumah tangga. Untuk itu peranan kita sangat dituntut untuk mampu menciptakan suasana kebahagiaan dan kesejahteraan lahir batin dirumah tangga kita atau istilah lain mengatakan “rumahku adalah istanaku”. Kita harus bisa bersikap sebagaimana, apabila sebagai suami maka jalankanlah kewajiban dengan baik antara lain sebagai pencari nafkah, pelindung, pendidik, yang baik dan bertanggung jawab bagi keluarga.
Sebaliknya apabila menjadi seorang ibu jadilah ibu rumah yang baik dengan mendidik anak yang baik menjalankan roda ekonomi rumah tangga dengan tertib dan bertanggung jawab sehingga tidak memberatkan suami sebagai pencari nafkah. Memberi dorongan kepada suami untuk meningkatkan karier dan masa depan, jangan berkhianat kepada keluarga atau suami dan sebagainya.
Bekali putra-putri kita sebelum terjun dimasyarakat dengan sikap dapat mandiri dengan iman dan budi pekerti yang baik sehingga tidak gampang terkena pengaruh lingkungan yang kurang baik. Timbulkan suasana gembira apabila kita ingin putra-putri kita menjadi orang yang berhasil dalam semua tujuannya. Jangan melibatkan putra-putri kita pada persoalan yang tidak menyenangkan dalam keluarga, misalnya pertengkaran suami istri, dan segala permasalahan yang belum waktunya bagi alam pikirannya. Dalam berbuat atau bersikap sesuatu berilah contoh perilaku yang kepada putra-putri kita, karena seorang anak biasanya akan selalu mencontoh perilaku orang tuanya sebelum mencontoh perilaku oaring lain. Berilah peluang kepada putra-putri kita untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya, sehingga dapat menjadi bekal dalam mencapai kebahagiaannya dimasa datang.

Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment