Pages

Monday, June 4, 2012

Pencak Silat
Pencak silat adalah seni bela diri Indonesia asli yang telah berumur berabad abad dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Pada zaman dahulu ketika manusia masih hidup berdampingan dengan binatang cara kita membedakan antara manusia dan binatang yang sama-sama mencari makan pada waktu itu, maka terdapat perbedaan yang nyata ialah pada manusia keadaan tubuhnya sangat lemah bila dibandingkan dengan yang dipunyai binatang. Misalnya singa, harimau, srigala dan sebaginya, mereka mempunyai taring yang tajam tenaga yang kuat sekali. Kerbau, lembu dan banteng mempunyai tanduk yang kuat dan kokoh, kuda dan rusa mempunyai kuku yang kuat laksana besi, sedang beruang mempunyai tenaga yang besar dan luar biasa. 

Sebaliknya manusia kukunya tumpul dan gampang robek, giginya tidak tajam dan gampang keropos, tenaganya tidak kuat dan kulitnya tipis, namun begitu manusia mempunyai keistimewaan lain yaitu makhluk yang dapat berpikir (mempunyai kelebihan akal dan budi).

Di zaman purba tatkala otak manusia belum berkembang dengan baik dan ketika masih hidup di dalam goa-goa, pohon –pohon dan sebagainya, apabila bertemu dengan binatang buas manusia hanya dapat menggunakan tenaga yang ada padanya untuk melawan hewan tersebut, Karena tenaganya masih kalah kuat dengan binatang, maka manusia sering kalah dengan hewan tersebut, apabila menang kondisi badannya tentu dalam keadaan luka berat. Ia banyak membutuhkan waktu untuk menyembuhkan luka-lukanya dan kembalinya tenaga yang telah hilang karena di gunakan melampaui batas.

Sadar akan posisinya yang buruk itu maka manusia menggunakan otaknya untuk memperkecil bahaya saat keluar mencari makan, maka manusia mula-mula menggunakan batu untuk dilontarkan kearah lawannya (merupakan perkelahian jarak jauh). Kemudian manusia mencontoh gerakan-gerakan binatang saat berkelahi, dari gerakan-gerakan tersebut, menyerang dan menangkis. Maka terciptalah jurus-jurus harimau, merak, katak, naga, dan sebaginya. Lalu melihat seekor kera bertempur, bagaiman kera memanjat, mengelak serangan lawan, meloncat dengan lincahnya, lalu terciptalah jurus kera.

Sejak saat itu manusia tidak terlalu mudah dikalahkan oleh binatang. bahkan untuk mempercepat proses mengalahkan lawan maka diciptakanlah berbagai jenis senjata untuk melengklapi bela dirinya , misalkan kayu untuk pentungan, batu lancip untuk mata tombak dan sebaginya.

Setelah peradaban lebih maju bela diri berkembang lebih sempurna dan senjata yang dipergunakan lebih maju dan sesuaikan dengan kebutuhan menghadapi lawan, misalnya toya, belati, trisula, kerambe dan dan sebaginya. Setelah melalui proses yang lama oleh bangsa Indonesia bela diri tersebut di namakan pencak silat.

Kemudian dari kelompok-kelompok manusia yang telah menguasai bela diri tersebut diadakanlah pertandingan-pertandingan untuk mencari juara-juara yang menjadikan kebanggaan dan simbol-simbol kekuatan bagi kelompoknya. Lalu mulailah orang mencari kelompok yang kuat bela dirinya untuk diajari bela diri dan terciptalah perguruan-perguruan pencak silat.

Pada zaman Indonesia terdiri dari kerajaan-kerajaan para bangsawan dan kesatria berguru pencak silat, disamping mempelajari ketatanegaraan dan kesusastraan. Pada saat itu kerajaan-kerajaan di Indonesia tidak pernah ditaklukan bangsa lain, hal ini menunjukan tingkat bela diri bangsa Indonesia yang sudah sampai pada tingkat yang tinggi, sehingga dapat di pakai untuk mempertahankan diri dari serangan musuh.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment