![]() |
Contoh Hangeul yang digunakan oleh Suku Cia-Cia |
Pemerintah Indonesia mengesahkan secara resmi
penerapan Hangeul (Alphabet Korea) oleh suku minoritas Cia-Cia, di kota
Bau-Bau. Wali kota Bau-Bau Amirul Tamim menyatakan dalam jumpa pers dengan
kantor berita Yonhap News Seoul, bahwa pihak pemerintah baru-baru ini
mengadakan rapat departemen terkait, dan akhirnya mengesahkan, suku Cia-Cia
dapat memakai abjad bahasa Korea, Hangeul sebagai sistem alphabet mereka
sendiri.
Suku
Cia-Cia
Suku minoritas dengan jumlah penduduk sekitar 80.000
jiwa, tinggal di pulau Buton, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Sebagai pekerjaan
pokok mereka, bertanam jagung, padi dan singkong, sementara beberapa laki-laki
menangkap ikan dan membuat kapal. 95% penduduknya menganut agama Islam, tapi
agama daerah sendiri juga masih banyak berpengaruh dalam kehidupan mereka.
Sekitar 60.000 orang penduduk tinggal di kota Bau-Bau, yang merupakan kota
terbesar dan pusat administrasi di pulau Buton. Mereka memiliki bahasa asli
Cia-Cia, namun terancam punah karena kekurangan sistem penulisan yang tepat.
Hangeul (Alphabet Korea)
Suku minoritas memilih Hangeul sebagai sistem
alphabet mereka, karena Hangeul dapat dituliskan bahasa asli mereka secara
lebih tepat daripada huruf bahasa Indonesia, (alphabet Inggris/ Latin yang kita
biasa digunakan). Setelah bahasa Cia-cia terancam punah, lalu Lembaga riset
Hunminjeongum di Korea mengusulkan penerapan Hangeul. Kedua pihak
menandatangani Nota Kesepahamanan pada tangal. 21 Juli, 2009. Dalam proses itu,
lembaga riset sudah menerbitkan buku pelajaran untuk suku itu untuk belajar
bahasa Korea, melanjutkan studi untuk guru berbahasa Korea, membangun pusat
Hangeul dll. Satu tahun kemudian sejak penerapan Hangeul itu, pemerintah pusat
Indonesia mengesahkannya secara resmi.
Sumber : aprilia96.wordpress.com